Senin, 31 Desember 2007

Technology Brief: Sudah siap menyetir mobil listrik?

Prius memang fenomenal. Walaupun datang terlambat dibanding Honda Hybrid, mobil hybrid keluaran Toyota ini dapat membuat sensasi yang lain sehingga begitu banyak orang yang bermigrasi dari mobil berbahan bakar full BBM ke mobil berbahan bakar hybrid--BBM dan... listrik! Yang membuat Prius sukses adalah desain yang sengaja dibuat berbeda dari mobil BBM biasa. Tentunya setiap orang yang mengeluarkan uang extra untuk sebuah mobil hybrid dengan semangat "Save the world from Global Warming" ingin tampil berbeda. Mereka ingin direkognisi berdasarkan investasi mereka sebagai salah seorang pejuang Bumi.
Performa Prius adalah seperti mobil kebanyakan. Dan tetap menggunakan BBM walau sedikit. Oleh sebab itu, produsen mobil seperti GM, berencana membuat mobil kecil yang all electric--GM Volt. Tapi bagaimana dengan pecinta mobil berpower besar (supercar)? Apakah mudah membuat mereka berpindah ke mobil hybrid atau electric yang mayoritas berukuran compact?

Lexus sudah mengeluarkan sedan luxuriousnya yang berbaru LS600h yang sudah menggunakan teknologi hybrid. Tapi tetap, kita tidak bisa menghindari mesin besar combustion engine yang dimuat oleh Lexus. Again, bagaimana dengan full electric?

Beberapa pecinta ide mobil elektrik dan pecinta muscle car sudah mulai menciptakan mobil elektrik bertenaga besar untuk keperluan yang spesifik sejak bertahun-tahun lalu. Sebut saja White Zombie yang diciptakan oleh sebuah tim di Amerika sejak tahun 1994--silakan lihat pada embedded video diatas. White Zombie diciptakan untuk berlomba dalam Drag Race mengalahkan mobil-mobil combustion engine yang bertenaga besar sekalipun. Performance-nya terbukti luar biasa. Melalui begitu banyak kompetisi dan evolusi bertahun-tahun dengan banyak perubahan baik kecil maupun besar, pada tahun 2007 White Zombie berhasil mencapai 109.58 mph dalam waktu 11.882 detik!! (untuk lengkapnya, dapat dilihat di http://www.plasmaboyracing.com/reviews.php)
Fenomena dan dedikasi yang luar biasa yang ditunjukkan oleh para anggota tim untuk membuat mobil yang begitu bertenaga dengan hanya dimotori beberapa baterei aki. Sayang, White Zombie hanya dibuat satu... dan hanya digunakan untuk kompetisi. Bagaimana dengan mobil tenaga listrik bertenaga besar yang dibuat untuk khalayak umum? Tenang... ada Tesla.


Apakah Tesla? Nope, don't worry... saya bukan minta anda untuk mengingat pelajaran fisika tentang elektromagnetika kok :) TESLA adalah sebuah perusahaan start-up dari Silicon Valey yang mendedikasikan diri untuk membuat Supercar bertenaga full baterei. Hebat kan?
Pada tahun 2006-2007 ini, Tesla sudah berhasil membuat prototipe mobil supercar tersebut yang rencananya akan dijual komersil. Sampai saat ini sudah 100 pemesan yang mengantri. Wow... habat kan? Apalagi untuk sebuah perusahaan start-up.
Tesla berkerjasama dengan Lotus membuat desain mobil roadster berpenumpang dua orang. Dijual dengan harga US$100,000 per buahnya, Tesla telah berhasil membuat mobil listrik yang mencapai akselerasi 0-60mph dalam waktu 4 detik dan mampu menempuh jarak 221 mil hanya dengan sekali pengisian penuh yang cukup dilakukan dalam waktu 3 jam saja. Walaupun sekarang Tesla sedang mengalami production delay disebabkan oleh problem transmisi, tetap ia telah membuat breakthrough di dunia otomotif. Again, distinctive design diperlukan disini, agar si pembeli bisa bangga memiliki mobil yang superpower dan... ramah lingkungan!!

Management Tesla menjanjikan bahwa pada musim panas tahun 2008, Tesla Roadster sudah dapat dikirimkan ke para pemesannya, setelah masalah transmisi selesai. Dapat dimaklumi sebenarnya jika Tesla--yang hanya mempunyai 2 level transmisi--memiliki problem ini. Bayangkan saja, transmisi tersebut langsung berhubungan dengan mesin listrik yang berputar 13,000 rpm!

Saya dapat membayangkan bahwa tahun 2009 akan ada beberapa mobil listrik di bumi Indonesia ini. Saya sudah ngga tahan lagi dengan polusi Jakarta. We need to do something... and we need to do it ASAP. Aaaah... seandainya saya punya uang US$100,000 yang tak terpakai... :(

Bagaimana dengan Anda? Siap mengubah isi garasi anda?

Happy New Year 2008! Wish you all the best...

Cheers,
DYN

Kamis, 27 Desember 2007

Business Brief: Blog Marketing


Apa yang kira-kira ada dibenak Anda ketika membaca judul artikel ini? Apakah sebuah pembahasan mengenai iklan web dalam bentuk gif atau flash yang diletakkan di halaman-halaman blogsite mungkin? Ataukah sebuah cara marketing baru untuk memperbanyak pengunjung ke Blogsite Anda? Atau ini sebuah cara baru untuk mengkapitalisasi Blogsite Anda yang selama ini Anda berikan dengan cuma2 untuk pembaca Anda tercinta? Hmm... Hampir betul, tapi sayangnya Anda masih salah atau kurang tepat :)

Singkatnya, mungkin anda pernah begitu sibuk membuka-buka internet dan mencari review dengan mesin pencari Google atau Yahoo! untuk melakukan riset suatu barang yang akan anda beli. Let's say, sebuah Kamera Digital--sorry, ini pengalaman pribadi saya baru-baru ini :p
Saya yakin dengan begitu banyaknya tipe, keunggulan teknologi dan merek kamera digital, Anda tentunya kerepotan bila harus ke Mangga Dua Mall atau muter-muter di Mall Ambasador hanya untuk membanding-bandingkan keunggulan setiap kamera yang anda temui, sedangkan kamera tersebut tidak dapat dicoba--ini yang menyebalkan--dan seringkali si penjual juga tidak mengerti benar keunggulan dari setiap tipe kamera--saya mengalami sendiri, baru saja membeli kamera yang salah spesifikasi karena penjaga toko ngga ngerti dan ngga bisa dituker dengan tipe lain dengan berbagai alasan. It's horrible, right? Sampai sekarang aja masih diubun2 kekesalan saya. Lalu apa yang akan anda lakukan? Saya yakin, jika anda membaca blog saya saat ini, anda akan mencari informasi tersebut di Internet--dan ternyata saya terlewat membaca spesifikasi penting itu karena infonya berbeda2 dibeberapa situs. So, Internet is sometimes misguiding, right?
Kemudian... saya mau tanya lagi... apakah anda akan membuka situs resmi (official company website) dari si produsen kamera? Saya yakin tidak selalu. Bahkan bisa jadi, 100% dari situs apa yang anda pilih untuk dibaca, tidak ada satupun situs resmi si produsen. Saya sekali lagi yakin, anda akan mencari sebisa mungkin website yang memuat ulasan review yang tajam, lengkap dan tidak bias atas semua jenis kamera yang ada di pasaran, lengkap dengan pros and cons dari setiap produk. Walaupun, again, beware bahwa ulasan yang tidak formal bisa saja misguiding seperti masalah saya tadi.

Apakah situs yang mempunyai karakteristik review yang tajam dan unbiased seperti diatas? Blogsites tentunya. Setiap orang yang independent (atau tidak) bisa membuat blog sendiri, kemudian berkomentar sesuai apa yang dia rasakan, pikirkan dan alami terhadap suatu produk atau jasa. Saya pun, melanjutkan contoh tadi, melakukan survey dengan mengunjungi webblog beberapa penggila photography plus website marketplace yang memuat review/komentar dari pelanggan yang membeli barang dari situs mereka--contohnya, Amazon.com. Hal ini cukup efektif dan efisien bagi saya, menghemat begitu banyak waktu dan tidak perlu melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan si blogger. Sehingga pada akhirnya, saya bisa mengecilkan jumlah pilihan kamera saya ke hanya beberapa model dan tipe saja. Saya mungkin memang cepat terpengaruh dengan perkataan orang; Tapi menurut saya, everybody is trying his best to convey what he feels, honestly. Karena pengaruh blog-blog yang saya baca itulah akhirnya saya menentukan suatu merek dan jenis yang saya pikir paling cocok dengan kebutuhan saya, dan saya langsung pergi ke pasar untuk mencoba langsung dan membelinya bila cocok. Saya tidak perlu muter-muter lagi :) Itulah BLOG MARKETING. Dan si produsen kamera yang saya beli diuntungkan atas review yang ada di blogsites sehingga saya pada akhirnya memilih produk buatannya... menarik, bukan?

Dalam definisi saya sendiri, Blog Marketing adalah sebuah metode marketing yang memanfaatkan fungsi blog sebagai media komunikasi pengenalan barang/jasa. Jika sebuah perusahaan mempunyai barang/jasa yang merupakan konsumsi market segmen yang sudah sangat paham Internet, maka blog adalah media yang paling efektif untuk secara gerilya mempromosikan barang/jasa mereka itu. Mungkin tidak terbatas pada blog aja ya... termasuk juga situs review resmi dan forum. Dari blog, produsen tidak hanya mendapatkan manfaat "virtual marketing" getok ular saja, tetapi juga feedback yang berharga dari pendapat-pendapat blogger maupun komentator. Jika produsen bisa menanggapi komentar-komentar dan kritik tersebut dengan bijak dan jeli, mereka bisa memanfaatkannya sebagai sumber inspirasi perbaikan mutu dan fungsi produk-produk berikutnya.
Metode ini secara praktis sudah mulai dilakukan beberapa perusahaan di negara maju. Contoh yang paling populer adalah saat pemerintah Jepang memperkenalkan "Shinkansen" terbarunya baru-baru ini, beberapa blogger pun diundang untuk melihat dan mencobanya. Langkah tersebut berbuah hasil. Dengan cepat berita mengenai kehebatan Shinkansen baru tersebut menyebar, berikut juga kritikan-kritikan membangunnya. Kritikan itulah resiko yang diambil. Tapi paling tidak, tanpa perlu budget marketing communication yang berlebihan, khalayak bisa ter-update dengan baik. Ulasan para blogger pun sangat tajam, bahkan diakui pihak Japan Railway Group lebih tajam dari pihak mereka. Tentunya, masukan-masukannya menjadi sangat positif, kan?

So, menggunakan medium blog sebagai media marketing ternyata cukup efisien. Begitu banyak perusahaan-perusahaan yang saat ini membuat situs blog sendiri agar para eksekutif dan karyawannya dapat membuat tulisan yang positif yang dapat dibaca publik. Lucunya, seringkali kita lebih tertarik membaca tulisan tulus seorang head of product development sebuah perusahaan dalam sebuah blog daripada press release formal yang ada di company website perusahaan. Mungkin, dugaan saya, hal ini dikarenakan:
  • Gaya bertutur blog lebih alami, casual dan straight-to-the-point
  • Penulis adalah orang yang langsung berhubungan dengan barang/jasa tersebut. Misalnya: engineer, pehobi, dlsb--apalagi jika penulis adalah center-of-interest perusahaan seperti Bill Gates di Microsoft
  • Kadang lebih mendalam dan dapat dilanjutkan dalam kolom-kolom diskusi
  • Tidak sungkan-sungkan dalam mengungkapkan kekurangan barang/jasa
  • Relatif lebih neutral daripada PR; dan masih banyak lagi
Seperti efek domino, blog yang mempunyai penggemar-penggemar tersendiri akan dapat membangun image dengan cepat dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia via dunia maya. Jelas dengan begitu cepatnya spread of information ada akibat baik dan buruk yang ditimbulkan. Jika informasi yang ada adalah positif, maka pastinya akibat baik yang ditimbulkan terhadap penjualan barang tersebut. Tapi jika informasi tersebut negatif, maka perusahaan harus hati-hati menanggapinya dan mulai bisa menerima pesan negatif sebagai kritik membangun produk lalu mencoba untuk memperbaikinya--seperti yang sudah saya bahas sebelumnya. Trik yang paling baik menurut saya dalam menanggapi review yang negatif adalah segera memperbaiki produk--dengan firmware baru atau strategi yang lain--kemudian menghembuskan informasi perbaikan kualitas tersebut via blog-blog itu juga... selain via media PR formal. Biarkan para blogger mencoba kembali dan mereviewnya--syukur2, review akan lebih baik :) seru kan?

Tentunya, asumsi dan analisis saya ini masih perlu terus dibuktikan lewat perkembangan weblog di masa depan. Tapi yang jelas, Internet dengan Web 2.0-nya telah mengubah positioning Internet dari sebuah media informasi menjadi sebuah media interaksi yang dinamis dan menguntungkan banyak pihak. Jadi, jangan sungkan-sungkan untuk go digital. Manfaatkanlah teknologi semaksimal mungkin untuk usaha anda!

Have a great day, and HAPPY NEW YEAR 2008!!

cheers,
Dony Yuliardi @ HOME

Senin, 24 Desember 2007

Technology Brief: GPS atau LBS?

Saya yakin anda pasti pernah mendengar istilah GPS--walaupun kadang anda tertukar menyebutnya sebagai GPRS :) Bagaimana dengan istilah LBS? Mungkin agak asing istilah itu terdengar di kuping anda. Tapi yang penting, keduanya mempunyai fungsi yang kurang lebih sama--memberikan detail posisi anda. Menarik bukan? Apalagi jika anda termasuk orang lemah daya ingat spasialnya. Bukan hal yang abnormal kok... It happens sometimes :p

Sesuai judulnya, saya ingin membandingkan kemampuan dan fungsi antara kedua teknologi pencari posisi tersebut. Untuk pembahasan kali ini, biar ngga bikin pusing, saya akan membahas perbedaan-perbedaan esensial saja. Ok... Mari kita mulai dengan definisi kedua istilah diatas.

GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, sistem yang menggunakan fasilitas satelit untuk menentukan posisi seseorang diatas bumi. Teknologi ini dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika dan menjadi konsumsi publik sejak tahun 1983 berdasarkan kebijaksanaan Presiden Reagan saat itu. Pada awalnya, ada 24 satelit MEO (Medium Earth Orbit) yang digunakan untuk membantu melacak posisi, dengan membagi wilayah bumi menjadi 3 bagian yang masing-masing diisi oleh 8 satelit. Dalam perkembangannya, bumi dibagi menjadi 6 bagian dengan 4 satelit melayani per wilayah. Karena mengorbit di MEO (sekitar 20,200 km diatas permukaan bumi), maka posisi orbit satelit kadang berubah--bandingkan dengan GEO stationer yang berada di 36,000 km. Untuk itu, pemerintah Amerika melakukan kontrol setiap saat untuk mengembalikan satelit ke orbitnya yang benar. Sampai per September 2007, ada 31 buah satelit yang beredar sebagai satelit GPS, untuk membuat perhitungan posisi semakin akurat (sumber: Wikipedia).

Bagaimana cara kerja GPS?

GPS device sudah banyak dipasaran saat ini. Sebut saja Garmin dan Leica yang memang mendedikasikan diri untuk GPS. Bahkan HP, BlackBerry, Nokia dan beberapa produsen handset telah menanamkan fungsi ini kedalam handset high-end mereka. Komponen utama dari GPS device ada 3: antena penerima, prosesor dan jam berakurasi tinggi. Device akan menerima sinyal dari minimum 3 satelit (saat ini bahkan 4, 12 bahkan sampai 20 satelit sekaligus) dan mengukur posisi berdasarkan ketiga sinyal tersebut. Device akan menghitung delay diterimanya sinyal dari setiap satelit, untuk mengetahui jarak satelit dari device. Setelah itu, dengan metode "triangulation" atau "trilateration" device akan mengukur posisi kita. Bayangkan, anda berada ditengah2 3 orang teman anda dan masing2 teman anda tahu posisi mereka. Dengan anda tahu jarak anda ke masing2 teman anda dan anda tahu informasi posisi teman anda, maka anda dapat dengan mudah mengukur POSISI ANDA (lihat gambar).

Kekuatan dari sistem GPS ini adalah
- coverage-nya yang sangat luas, yang melingkupi seluruh muka bumi.

Sedangkan kelemahannya adalah
- pengguna harus terlihat oleh satelit (tidak boleh berada dibawah bangunan) dan
- interferensi oleh medan elektromagnetik lain, seperti sinar matahari contohnya, yang dapat mengubah keakuratan data ketika sampai di device.

Bagaimana dengan LBS?

LBS adalah Location Based Service yang sebenarnya adalah salah satu Value-Added Services dari layanan selular GSM. LBS bukanlah sistem--Ia adalah layanan yang menggunakan sistem tambahan penunjang sistem GSM. Jadi jelas, bisa jadi ada beberapa opsi sistem yang dapat men-deliver layanan LBS ini dengan teknologi yang bervariasi; tapi pada dasarnya, sistem2 tersebut menggunakan prinsip dasar yang sama: Triangulation 3 BTS (Base Transceiver Station) GSM atau lebih yang saling berdekatan. Jadi, kalau ditilik, ngga jauh beda dengan sistem GPS--hanya saja, fungsi satelit digantikan oleh BTS.
Untuk dapat meng-cover wilayah yang luas dan memberikan posisi yang akurat, otomatis operator GSM harus mendeploy BTS yang cukup, baik coverage maupun densitasnya.
Perbedaan yang lain dengan GPS adalah pemroses posisi. Pada peralatan GPS, device GPS pengguna lah yang mengukur dan mengolah posisi pengguna. Sistem back-end satelit hanya memberikan info posisi satelit, kecepatan dan waktu. Sedangkan pada sistem LBS, yang melakukan kalkulasi posisi adalah back-end sistem GSM, bukan handset pengguna. Informasi posisi akan dicatat oleh BTS yang terdekat kemudian data dikirim ke sistem LBS untuk dikalkulasi dan dikirimkan ke delivery channel yang dituju (SMS atau MMS atau email atau yang lain). Perbedaan ini dimungkinkan karena pengguna GSM tercatat sebagai pelanggan yang seluruh aktifitasnya terekam oleh back-end system. Metode ini memberikan fleksibilitas bagi operator GSM atas layanan LBS apa yang ingin diluncurkan, tanpa perlu takut handset tidak dapat mengakomodasinya. Pada GPS device hal ini tidak dimungkinkan. Device harus memiliki aplikasi khusus didalamnya untuk melakukan kalkulasi berdasarkan outcome yang dibutuhkan.

Wah... Saya ngga terlalu ribet kan jelasinnya?

Ok, go straight to the bottom line, mana sih yang lebih baik?

LBS mempunyai kelebihan sbb:
- tetap berfungsi bila berada di dalam gedung
- impact interferensi medan elektromagnetik yang lain tidak terlalu besar

Kekurangan LBS sbb:
- coverage sangat bergantung pada coverage selular

Tambahan lain atas perbedaan keduanya:
- Pada GPS, device harus memilliki aplikasi dan hardware khusus untuk memproses data --> pengguna GPS tidak perlu berlangganan layanan.
- Pada LBS, handset tidak perlu memiliki aplikasi dan hardware khusus, cukup network yang melakukannya --> pengguna LBS harus terdaftar sebagai pelanggan GSM dan LBS.

So, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Yang pasti, produsen handset high-end mulai mencoba untuk mengakomodasi keduanya dengan memasukkan teknologi GPS kedalam produksi mereka--seperti yang sempat saya singgung di awal tulisan. Saat ini, mulai diintroduksi layanan A-GPS (Assisted GPS) yang lebih maju lagi.

A-GPS merupakan layanan yang menggabungkan sistem GPs dan layanan GSM. Tentunya layanan ini berguna untuk dapat menjembatani kekurangan dan kelebihan GPS dan LBS. A-GPS pertama kali dikeluarkan oleh US FCC (badan komunikasi Amerika) untuk mengakomodir emergency call 911 agar penelfon dapat terlacak dengan lebih akurat, baik ketika di dalam maupun luar gedung. Canggih kan?

Tentunya teknologi pencari posisi ini terus berevolusi mencari bentuk yang paling ideal. Dan sampai pada saatnya itu, kita sudah bisa memulai menggunakan layanan yang ada untuk berbagai keperluan sejak sekarang: mengetahui lokasi sendiri, mencari posisi teman, mencari lokasi fasilitas publik, mencari jalan pintas, dan fungsi lainnya.

Pokoknya yang penting, jangan coba2 cari saya hari ini ya! Saya sedang mencoba menikmati liburan Idul Adha dan Xmas yang tinggal 2 hari lagi di suatu tempat yang rahasia hehe :)

Selamat berlibur!

Cheers,
-dyn

Dony Yuliardi

Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

Sabtu, 22 Desember 2007

Art & Living Brief: Superior Memory


(Clip from YouTube)

Sering lupa kapan ulang tahun orang terdekat anda? Jangan takut, saya juga termasuk orang yang sering lupa :) Dan ngga jarang juga, significant others saya protes akan kelemahan daya ingat saya itu. Kalau menurut mereka, itu bukan saya yang tidak ingat... tapi karena saya tidak berniat untuk mengingat. Hehe... menurut anda?
Ayah saya adalah seorang intel. Lebih dari 20 tahun beliau berkarir dalam bidang intelijen. Hal yang menarik dari profesi ini adalah, anda harus mengingat kuat orang per orang yang anda temui. And amazingly, it works!! Saya sering sekali kagum bahwa ayah saya bisa dengan mudahnya mengingat nama kenalannya yang ditemui di tempat-tempat yang tak terduga: di kawinan, di pasar, di event khusus, dan lain sebagainya. Sedangkan saya? hehe... untuk yang kenal atau pernah kenal dengan saya, mohon maaf kalau saya kadang lupa nama orang yang saya temui... susah sekali bagi saya me-recall nama yang pernah saya tahu. Tapi tenang... paling tidak, saya ingat kok muka teman2 saya :)

Klip YouTube yang saya embed di posting saya kali ini adalah tentang Brad Williams. Siapa dia? dan apa yang membuatnya begitu spesial?
Kebalikan dari kekurangan saya dalam mengingat, Brad begitu hebat dalam mengingat. Di umur yang sudah 51 tahun ini saja, penyiar Radio di La Crosse, Wisconsin, Amerika ini dapat mengingat dengan detail apa yang dia lakukan lebih dari 40 tahun yang lalu, dan lengkap dengan tanggalnya. Tak hanya itu. Dia bisa dengan cepat--dalam hitungan 2 detik--mengingat suatu kejadian lokal, nasional atau internasional, lengkap dengan tanggalnya. Atau, dia juga bisa menjawab peristiwa apa yang terjadi pada suatu tanggal tertentu. Kepada teman-temannya dia sering berkelakar: Bila saya menikah, saya tidak akan lupa hari ulang tahun perkawinan saya... hehe jelas lah yaaaa :p

Bakat yang dimiliki Brad ini disebut dengan Hyperthymesia atau superior memory. Ngga banyak orang yang memiliki bakat ini... tapi tidak berarti sedikit pula. Bersama Brad juga ada seorang wanita berinisial "AJ" yang sedang diteliti oleh tim dari University of California-Irvine, US. Bayangkan bila semua orang memiliki "otak database komputer" seperti Brad, mungkin buku sejarah tidak akan selaku saat ini. Tapi yang terpenting adalah dengan ditemukannya kemampuan khusus dalam mengingat seperti ini menggugah para peneliti untuk melakukan riset terhadap fenomena ini dalam mencari jalan keluar atau obat bagi penyakit yang bermasalah dengan daya ingat, seperti penyakit pikun ataupun Alzheimer. Salah seorang peneliti di MIT bahkan telah berhasil menemukan obat untuk membangkitkan kembali synapses pada syaraf pengingat di otak tikus, sehingga memori yang hilang dapat kembali.

Sebenarnya kita tidak perlu terlalu berbakat seperti Brad atau minum obat yang ditemukan MIT itu agar bisa mengingat momen-momen penting dalam hidup. Melatih otak untuk mengingat seperti yang dilakukan para agen intelijen atau berlatih untuk berkonsentrasi juga sudah merupakan obat "natural" untuk memperbaiki kinerja otak kita.

Dan saya yakin, saya termasuk yang harus banyak berlatih biar ngga diprotes lagi oleh teman-teman saya :) Bagaimana dengan anda? Apakah anda punya ide "mind gym" yang efektif untuk membangkitkan daya ingat? Please share...

Have a nice day!
btw, selamat liburan idul adha dan natal, ya

cheers,
Dony

Kamis, 06 Desember 2007

Technology Brief: Blue Energy, Sebuah Karya Anak Bangsa

Mungkin baru kali ini anda mendengar nama Joko Suprapto. Sampai saat ini pun, saya belum pernah melihat sosok tersebut secara visual atau kenal dengan beliau, tapi kerja keras dan konsistensinya telah membuat sebuah breakthrough yang bisa mengubah habit konsumsi BBM menjadi Indonesia secara signifikan--bahkan mungkin di dunia. Inovasi yang Pak Joko buat inilah yang kemudian disebut dengan Blue Energy--sebuah nama yang terlalu generik, yang menurut saya harus diubah menjadi nama baru yang lebih unik :)

Teknologi Blue Energy ala Pak Joko pada prinsipnya adalah upaya menggunakan AIR (ya,... air) sebagai pengganti bahan bakar minyak. Air adalah renewable resources yang bisa ditemukan dimana saja dan pastinya murah. Tentunya, temuan ini dapat sangat membantu konservasi bahan bakar minyak yang jumlahnya terbatas. Air yang dipakai pun tidak perlu air tawar, tapi bisa menggunakan air laut. Semangatnya, masyarakat dapat mengkonsumsi sumber air yang lebih tak terbatas--laut dan samudra--tanpa membahayakan sumber air bersih yang diperuntukan bagi kebutuhan minum masyarakat luas.

Bahan bakar air ini digunakan dengan mencampur 4 liter air dengan 1 liter bahan bakar minyak (BBM). Memang, BBM tetap digunakan... tapi konsumsinya akan sangat ditekan ke titik yang sangat rendah. Teknik yang digunakan adalah mengupayakan pemisahan komponen H2O menjadi partikel ion H+ dan O- yang kemudian akan disenyawakan dengan BBM dibantu dengan beberapa katalis menjadi senyawa-senyawa berantai karbon baru yang lebih efisien untuk digunakan di internal combustion engine yang ada dipasaran--mesin 4 tak, mesin diesel... sangat menarik. Sampai saat ini saya belum tahu apakah bahan bakar baru ini bisa digunakan untuk external combustion engine; tapi saya yakin, it will come soon. Dari uji coba yang dilakukan tim Presiden SBY dengan menggunakan mobil Mazda 6, hasilnya bahan bakar ini hanya dikonsumsi sekitar 1 liter untuk 15 km jarak tempuh. Mesin bersuara lebih halus dan buangan hasil pembakaran sangat bersih, bahkan Presiden SBY berani menghirup knalpotnya--tentunya cukup membuat panik Paspampres kalo2 Presiden pingsan :p

Memang, untuk dapat dikonsumsi secara masal, Joko dkk harus dapat membuat senyawa katalis yang dipakai menjadi barang consumables yang murah sehingga layak pakai. Inilah sepertinya tantangan ke depan untuk implementasi temuan baru ini di pasar. Diluar itu, teknologi ini adalah hasil yang sangat membanggakan dari Anak Negri. Dan teknologi ini bukanlah hasil penelitian yang sebentar--Pak Joko menghabiskan waktu belasan tahun untuk menemukan komposisi senyawa yang tepat.

Moreover, temuan Pak Joko tidak saja menggugah dunia atas penggunaan air sebagai substitusi BBM, tapi yang paling penting adalah menggugah masyarakat Indonesia bahwa kita masih punya orang2 pintar dan berdedikasi tinggi yang bisa membuat sesuatu yang baru dan positif bagi khalayak. Inilah semangat yang tidak terbayarkan, ditengah kemelut negri terkorupsi yang sedang mengalami krisis kepercayaan dan identitas diri.

Yuk, kita berinovasi!

Have a nice day :)

Dony Yuliardi @ Home