Sabtu, 17 April 2010

Kenapa kendaraan berat memakai mesin diesel dan bukan mesin bensin?

Wew... Setelah setahun lebih saya tidak blogging, saya sekarang nge-blog lagi. Insya Allah kali ini saya benar2 akan aktif menulis. No more bullsh*t hehehe...

Kenapa saya mengangkat judul diatas, karena saya lagi berangkat ke Bandung pakai travel yg bermesin diesel. Kursinya banyak banget... Bayangin berapa berat yg bisa dibawa. Trus, saya liat deh speedometernya: damn cuma max 160 km/jam... Mesin diesel sih! Coba pake mesin bensin! (Langsung teringat oleh saya kegilaan saya dan pacar saya yg selalu membawa mobil 160-185 km/jam di tol cipularang... Cewe dahsyat wkwkwkwk)

Sebenernya, kenapa sih mobil berat begini, sampai tank, traktor, 22-wheeler trucks, kapal pesiar pake diesel? Kenapa ga bensin?
Oke... Wuih, mulai darimana ya?

Pertama, mungkin kita liat karakteristik mesin diesel. Tidak seperti mesin bensin, mesin diesel tidak memakai busi untuk memicu terjadinya pembakaran. Pembakaran bisa terjadi karena adanya kompresi yang begitu tinggi pada ruang silinder mesin sehingga solar mencapai pada titik didihnya dan meledak... DUaaaaaRRrr!! Untuk mencapai titik kompresi yang tinggi itu, berbagai macam cara dipakai pada mesin diesel. Misalnya, dipanaskannya mesin sebelum pertama kali distarter. Kalau pernah menyalakan mobil tahun sebelum 2000-an bermesin diesel, bisa dicek adanya gambar mesin dengan tetesan oli berwarna kuning saat kunci diputar 1/2. Itulah proses pemanasan pertama. Pemanasan ini akan memudahkan mesin diesel untuk mencapai titik didih solar.
Kemudian, contoh lainnya adalah, penggunaan turbo pada mesin yang sejatinya bertujuan agar udara yang akan dicampurkan dengan solar dan disemprotkan ke dalam silinder sudah bertekanan tinggi. Tekanan tinggi tentunya akan mempercepat pencapaian titik kompresi yg diinginkan. Naaah, dari dua contoh tadi saja sudah ada dua postulat: tambah tinggi suhu mesin, semakin cepat mencapai titik didih solar; tambah tekanan udara, semakin cepat juga mencapai titik didih solar.
Jika mesin dingin, akan sangat berat kerja dinamo starter untuk menggerakan piston2 mesin pertama kalinya. Makanya, aki mesin diesel haram untuk soak sedikit saja :)

Nah sekarang pembahasan akan semakin menarik. Pada mesin bensin, pembakaran hanya terjadi disekitar ruang mesin yg terjangkau percikan api busi. Itu sebabnya, pembakaran mesin tidaklah cukup efisien. Ini menyebabkan efisiensi mesin berkurang dan banyak materi yg pembakarannya kurang sempurna atau belum terbakar sudah keburu dibuang. Materi2 inilah yg berbahaya bagi tubuh manusia: karbon monoksida. Beberapa cara dicoba untuk membuat pembakaran mesin bensin lebih efisien, salah satunya pemberian 2 busi yg bekerja hampir bersamaan dalam satu silinder. Contoh mesin yg memakai teknologi ini adalah honda new city/jazz bermesin i-Dsi (injection-dual sequence ignition). Penambahan efisiensi pembakaran akan meningkatkan penghematan konsumsi bensin.
Bagaimana dengan diesel? Hehehe tidak perlu takut boros. Mesin diesel relatif lebih hemat daripada bensin. Kenapa? Karena kompresi/tekanan udara pada suatu ruang yang sama itu biasanya sama atau uniform disemua sudut ruangan. Jadi, sudah pasti pembakaran jauh lebih efisien.

Nah (nah lagi, nah lagi...) Karena karakteristik diatas, mesin diesel menjadi efisien sejak putaran rendah sampai putaran tinggi. Dalam arti, tenaga tertinggi (biasanya dalam bhp/kW/kJ) bisa dicapai dalam putaran mesin (rpm) rendah sekalipun (1000-3000 rpm)--hal ini sangat bermanfaat saat kendaraan mulai jalan dgn kecepatan rendah. Tidak demikian dengan bensin, yg tenaga tertinggi hanya bisa dicapai pada putaran relatif tinggi (4000-5000 rpm). Inilah faktor utama mengapa mesin diesel dipakai untuk kendaraan2 berat. Bayangkan kalau kendaraan berat memakai mesin bensin. Bisa2 si truk yang malang itu baru bisa jalan di rpm 4000 di gigi satu hehehe bakal boros banget dan menghabiskan plat kopling! :)

Tentunya setiap mesin ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dengan kelebihannya, mesin diesel jg memiliki kekurangan.
Karena sequence pembakaran di mesin diesel tidak bisa diatur secara elektronis/mekanis seperti busi di mesin bensin, sehingga rpm-nya tidak bisa tinggi. Tenaga torsinya hampir sama diseluruh RPM. Sebaliknya, mesin bensin bisa. :) walau begitu, beberapa teknologi baru bisa menaikkan kemampuan mesin diesel agar bisa mencapai rpm yg lebih tinggi.

So, mudah2an jadi cukup jelas kenapa kendaraan berat pake mesin diesel. Dan mudah2an dapat mengerti pula mengapa eropa menyongsong "go green" dengan mengedepankan mesin diesel. Karena jelas mesin diesel hemat dan bersih gas buang.

Met berlibur!

(Keterangan foto: pemandangan didepan saya ketika menaiki sebuah mobil travel yg bermesin diesel. Ga nyambung ya? :D)

Cheers,

Dony Yuliardi
YM: dyuliardi
BlackBerry PIN: 2144A6CD

2 komentar:

Budi mengatakan...

Kenapa kendaraan biasa seperti mobil atau motor ga pake mesin diesel saja?

Dony Yuliardi mengatakan...

Sudah semakin banyak kok mobil mewah bertenaga diesel sekarang. Pemicunya, semakin halusnya mesin diesel karena semakin baiknya pembakaran (fuel semakin baik, kompresi semakin ok dgn turbo). Motor memang belum sih. Bayangin, seberapa besar aki dan dinamo yg harus dibawa untuk starter mesin diesel yg mberat itu :) jadi, belum cocok motor utk berdiesel ria...